Pesona Islam dan Wisata Religi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)

Pesona Islam dan Wisata Religi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) - Masjid pada umumnya menjadi rumah ibadah kaum muslim, sudah bukan rahasia lagi. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama islam. Hal tersebut menyebabkan bangunan masjid menjamur di negeri ini. 

Namun siapa sangka kebanyakan masjid-masjid utama atau masjid agung dengan kekhasan di tiap daerah memiliki fungsi lebih dari satu, tak hanya untuk ibadah saja. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya adalah untuk kegiatan olahraga (di halaman masjid), wisata religi, event-event atau agenda masyarakat (di halaman, Aula, atau Ruang Utama). 

Baca Juga : 3 Lokasi Wisata Semarang yang Instgramable, Millennials Wajib Datang

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)


Seorang Blogger asal Pontianak sedang mengunjungi MAJT, seru dan instagramable

Masjid kini menyesuaikan fungsi namun tetap mempertahankan fungsi utama untuk ibadah. Mengapa demikian? karena masyarakat kini semakin plural dan moderat sehingga kegiatan lain selain ibadah juga merupakan satu diantara strategi dakwah islam. 

Kemegahan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)


MAJT di sore hari, Sunset yang mengagumkan!

Baca Juga : Merasakan Suasana Kolonialisme di Lawang Sewu Kota Semarang

Satu diantara masjid yang memiliki fungsi-fungsi tersebut adalah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Masjid ini sangat populer di Indonesia khususnya di Kota Semarang baik dari segi arsitekturnya yang  menarik, dari segi pengelolaan wisata religi, maupun dari segi pengelolaan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.

Sejarah Masjid Agung Jateng (MAJT)

Masjid Agung Jawa Tengah atau MAJT memiliki keterkaitan dengan Masjid Besar Kauman Semarang. Pembangunan MAJT berawal dari kembalinya tanah banda (harta) wakaf milik Masjid Besar Kauman Semarang yang telah sekian lama tak tentu nasibnya. Raibnya banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang berawal dari proses tukar guling  tanah wakaf Masjid Kauman seluas 119.127 ha dengan alasa tanah tidak produktif. Tanah tersebut  dikelola oleh BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) bentukan Bidang Urusan Agama Depag Jawa Tengah. 

Alamat MAJT: Jl. Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kota Semarang


Pada tanggal 6 Juni 2001, Gubernur Jawa Tengah membentuk Tim Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah. Dalam waktu kerja yang amat singkat keputusan-keputusan pokok sudah dapat ditentukan: status tanah, persetujuan pembiayaan dari APBD oleh DPRD Jawa Tengah, serta pemiilhan lahan tapak dan program ruang.

Baca Juga : Laksamana Cheng Ho dan Klenteng Sam Poo Kong di Kota Semarang

Pembangunan MAJT dimulai pada Jumat, 6 September 2006. Pembangunan ditandai dengan pemasangan perdana tiang pancang oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. H Said Agil Husein Al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz. Dihadiri juga oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto dan tamu-tamu dari negara lain.

Batu Prasasti Peresmian MAJT oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono


MAJT diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 November 2006 dan pertama kali digunakan untuk sholat Jumat pada tanggal 19 November 2006 dengan khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA (Kakanwil Depag Jawa Tengah). Masjid ini memiliki luas area luar bukan bangunan induk untuk sholat sebesar 10 Hektar dan bangunan induk untuk sholat sebesar 7.669 meter persegi. Biaya pembangunan MAJT menelan nilai sebesar Rp. 198.692.340.000.

Arsitektur MAJT

MAJT diarsitekturi oleh Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001. Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama memiliki atap dengan bentuk limas khas jawa dan memiliki 4 menara setinggi 62 meter khas masjid islam secara universal serta satu menara lain yang terpisah setinggi 99 meter. Selain itu juga memiliki 25 pilar menyimbolkan 25 Nabi dan Rasul yang juga bertuliskan khaligrafi indah, pilar-pilar ini merupakan arsitektur khas romawi kuno.


Interior dari Bangunan Utama MAJT


Halaman Depan Bangunan Utama MAJT


MAJT dari Gerbang Masuk

Fasilitas Wisata

Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius.

Kamar, ada 23 kamar yang tersedia untuk wisatawan atau peziarah yang hadir dan ingin bermalam di MAJT. 



Menara Al-Husna, menara ini memiliki tinggi 99 meter yang berarti 99 Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang baik dan indah.


Radio Dais dan Pemancar TVKU,  untuk memenuhi kebutuhan syiar islam maka MAJT disediakan radio dan pemancar TV yang terletak di lantai dasar Menara Al-Husna.

Museum Kebudayaan Islam, Museum terletak di lantai 2 dan 3 Menara Al-Husna.

Kafe Muslim, kafe ini terletak di lantai 18 Menara Al-Husna dan dapat berputar 360 derajat.

Gardu Pandang, gardu ini terletak di lantai 19 Menara Al-Husna dan merupakan lantai tertinggi. Dari ruangan ini Kota Semarang dapat terlihat dengan jelas, selain untuk memenuhi hasrat berselfie para wisatawan, ruang ini juga digunakan untuk Rukyat Al-Hilal.

Serambi Masjid ala Masjid Nabawi, mungkin dari sekian banyak fasilitas wisata di MAJT, serambi adalah bagian paling khas dan unik karena terdapat 6 payung raksasa otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi dan 25 pilar khas Romawi namun berukiran kaligrafi. Tinggi masing-masing payung elektrik adalah 20 meter dengan diameter 14 meter. Payung elektrik dibuka setiap salat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan catatan kondisi angin tidak melebihi 200 knot.


Al-Quran RaksasaMAJT memiliki koleksi Al Quran raksasa berukuran 145 x 95 cm². Ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin, dari Pondok Pesantren Al-Asyariyyah, Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Lokasi berada di dalam ruang utama tempat salat. 



Bedug RaksasaBedug raksasa berukuran panjang 310 cm, diameter 220 cm. Merupakan replika bedug Pendowo Purworejo. Dibuat oleh para santri pondok pesantren Alfalah, Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, asuhan KH Ahmad Sobri, menggunakan kulit lembu Australia.



Tongkat KhatibTongkat khatib MAJT merupakan tongkat pemberian Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darusalam.


Akses Transportasi ke MAJT

  1. Transportasi Pribadi, pengunjung dapat mengunjungi MAJT menggunakan trasnportasi pribadi seperti motor dan mobil karena pengelola MAJT telah menyediakan tempat parkir yang luas dan dengan keamanan yang ketat.
  2. Ojek Online,  Di Kota Semarang sarana transportasi ojek online sangat menjamur. Jadi bagi pelancong atau pengunjung dari luar Semarang dan tidak membawa transportasi pribadi kini tidak perlu khawatir lagi.
  3. Trans Semarang/Bus Rapid Transit (BRT), pernah mendengar mode transportasi Trans Jakarta? yups, transportasi tersebut juga ada di Semarang. Meskipun lebih sederhana namun secara fasilitas sudah sangat nyaman. Hanya dengan Rp. 3.500, hampir seluruh area kota semarang dapat dijamah, tak terkecuali dengan MAJT. 

Demikianlah penjelasan mengenai Pesona Islam dan Religi dari Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa MAJT memiliki berbagai fungsi selain dari pada untuk ibadah yakni wisata religius. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan wisata tersebut maka MAJT menyediakan berbagai fasilitas seperti kamar, menara, radio, pemancar TV, Museum, Kafe dan lain sebagaimnya. 

Semoga pengelolaan wisata religi khususnya di MAJT semakin lebih baik dan profesional. Diharapkan masyarakat yang mengunjunginya mampu untuk menjaga berbagai fasilitas dan sarana yang ada demi kenyamanan semua pihak. MAJT merupakan satu diantara sekian banyak pilihan destinasi wisata di Kota Semarang yang sangat direkomendasikan untuk para turis.


Jadi tunggu apa lagi, Ayo berwisata ke Masjid Agung Jawa Tengah! Khusyuk Ibadahnya, Seru Wisatanya. 

Post a Comment

0 Comments