Kemeriahan Earth Hour Pontianak 2019, Ratusan Millennials Memadati Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat

Kemeriahan Earth Hour 2019, Ratusan Millennials Memadati Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat - Perayaan Earth Hour 2019 berlangsung meriah, ratusan generasi Y (kaum millennials)  memadati Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat di Jalan Jendral Ahmad Yani, Pontianak. Kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 19.30 sampai 22.30 WIB, acara inti yakni menyalakan lilin dan memadamkan lampu selama satu jam dilaksanakan pada pukul 20.30 sampai 21.30 WIB.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dra Marlina selaku Perwakilan Gubernur Kalimantan Barat, Edi Kamtono selaku Walikota Pontianak, Albert selaku Wide Found For Nature (WWF) Kalbar, juga hadir perwakilan WWF dari Jerman, serta berbagai komunitas dan masyarakat Kota Pontianak yang kebanyakan adalah anak muda.

Perayaan Earth Hour 2019 di Pontianak

Perwakilan WWF dari Jerman

Tema Earth Hour 2019

Earth Hour mengusung slogan “One Future One Planet” adalah suatu aksi memadamkan lampu selama satu jam dan menghidupkan ribuan lilin sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat agar hidup ramah lingkungan dan hemat energi. Koordinator kegiatan Earth Hour Pontianak, I Wayan Bayu Anggara mengatakan malam puncak Earth Hour Pontianak 2019 ini bertajuk #Connect2Earth.

“Ini adalah suatu kampanye global oleh WWF untuk mengajak orang lain hemat energi dengan memadamkan lampu selama satu jam. #Connect2Earth bermakna apapun yang kita lakukan akan kembali ke bumi dan berhubungan dengan bumi.” Ujarnya usai perayaan Earth Hour 2019 di Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (30/3/2019).


Ribuan Lilin Membentuk Angka 60+

Pada perayaan Earth Hour 2018 lalu, lokasi yang digunakan adalah di Halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Namun, kini berpindah ke Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat. 

“Tahun ini pemerintah sudah mendukung sehingga kami memilih disini. Kegiatan ini adalah cara kita menunjukan pada dunia bahwa ini loh komitmen Kalimantan Barat dalam mendukung Earth Hour. Harapannya masyarakat bisa tau gaya hidup yang ramah lingkungan dan hemat energi” ujar Wayan yang juga seorang mahasiswa Fakultas MIPA Untan.

Kemeriahan Earth Hour 2019

Kegiatan dimulai dengan kata sambutan secara berturut-turut oleh Koordinator Kegiatan, WWF Kalbar, Walikota Pontianak, dan dibuka oleh perwakilan Gubernur Kalimantan Barat. Walikota Pontianak, Edi Kamtono menuturkan bahwa Pemerintah Kota Pontianak telah mendukung kegiatan ini dengan mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwa) dengan konsep Reuse, Reduce, dan Recycle (3R).

Koordinator Earth Hour 2019 (kiri), WWF Kalbar (tengah), Walikota Pontianak (2 dari kanan), dan Perwakilan Gubernur Kalbar (Kanan)

Hal tersebut juga “diamini” oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dalam sambutannya, Ibu Marlina menuturkan bahwa jika energi yang digunakan bisa dihemat sekitar 20% maka keuntungan dan manfaatnya juga besar untuk manusia.  Ada 2 cara untuk hemat energi yakni konservasi energi dan efisiensi energi. Aksi Earth Hour ini merupakan cara efisiensi dengan memadamkan lampu selama satu jam. Kantor Gubernur Kalbar setiap malam selalu memadamkan lampu di gedung utamanya. Pemerintah Provinsi mengajak semua kalangan mulai dari RT, RW, Camat dan semua lapisan masyarakat untuk ambil bagian dalam kegiatan ini.


Walikota Pontianak Menyalakan Lilin EarthHour 2019 di Pontianak

Pengisi Acara 

Berbagai pengisi acara pun dihadirkan oleh panitia untuk memeriahkan kegiatan Earth Hour Pontianak ini seperti Oikonomos, Manangkata, band-band atau grup musik lokal Kalimantan Barat lainnya, tarian tradisional dan musikalisasi puisi. Salah satu pengisi acara mengaku senang diundang untuk mengisi acara ini, ia merasa ingin mewakili perasaan alam yang kini semakin tercemar melalui sebuah karya puisi.

“Puisi ini judulnya Namaku Alam. Puisi ini bermakna bahwa alam itu dulunya asri dan telah memberikan banyak manfaat kepada manusia. Tapi manusia kini serakah, merusak, dan membuat polusi udara. Sehingga kondisi alam kini semakin memprihatinkan. Oleh karena itu saya membacakan puisi ini seakan-akan saya adalah alam, saya memposisikan diri mewakili alam” ujar Hamimah yang juga seorang mahasiswi semester 4 Fakultas MIPA Untan sesaat setelah menampilkan musikalisasi puisi di perayaan Earth Hour 2019.

Musikalisasi Puisi oleh Hamimah

Antusiasme Warga Pontianak 

Tradisi khas Earth Hour yakni menghidupkan lilin dan memadamkan lampu dimulai tepat pukul 20.30 WIB. Walikota Pontianak, Edi Kamtono menghidupkan lilin secara simbolis dan diikuti oleh ratusan orang yang kebanyakan adalah para millennials. Mereka tampak antusias dan empatik dengan kegiatan Earth Hour 2019 di Pontianak ini.

Menghidupkan ribuan lilin membutuhkan waktu sekitar 30 menit lebih. Masyarakat, relawan, pengisi acara, tamu undangan, MC, dan media partner tumpah ruah di Halaman Kantor Gubernur Kalbar hanya untuk ambil bagian dalam prosesi sakral Earth Hour 2019 ini.


Antusiasme Masyarakat Menyalakan Lilin Earth Hour 2019 di Pontianak

Seorang Peserta Sedang Menyalakan Lilin Earth Hour 2019 di Pontianak

Rona penuh gembira dan khusyuk jelas terlihat di wajah para peserta yang hadir pada malam puncak selebrasi Earth Hour Pontianak 2019. Tentu serangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan.

Diharapkan, masyarakat bisa semakin peka terhadap alam, terbiasa dengan gaya hidup ramah lingkungan, dan hemat energi, khususnya masyarakat di Kota Pontianak. Komunitas-komunitas yang semakin gencar menyuarakan pelestarian alam. Serta, pemerintah yang pro terhadap masa depan alam dengan membuat “Kebijakan Hijau” untuk melindungi dan melestarikan alam.

Mari sama-sama kita jaga bumi ini karena One Future One Planet #Connect2Earth

Post a Comment

3 Comments

  1. wah semoga earth hour tetap berlangsung, menurut aku earth hour sangat penting untuk keberlangsungan muka bumi ini

    ReplyDelete
  2. Iya benar banget,, kita harus menjaga bumi kita walau hal-hal kecil sekalipun.. #SaveEarth

    ReplyDelete
  3. luar biase.... bagus mantab :)
    Tulisannye...

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.