Hidup Susah Tapi Rutin
Bersedekah Dengan Warung Gratis - Apa yang kalian pikirkan ketika pertama kali
melihat warung pada foto di atas? Tentu tampak normal seperti biasa bukan. Tapi
siapa sangka warung yang terlihat sederhana dan biasa ini memiliki keunikan
tersendiri. Tidak hanya sampai pada keunikannya saja namun juga dapat menggugah
kesadaran, simpati serta empati orang lain untuk berbagi dan bersedekah. Jumat,
1 Maret 2019 terlihat sebuah warung dengan dua lembar spanduk kecil yang menjadi
daya tarik masyarakat sekitar bertuliskan “Jumat Berkah, Makanan Nasi dan Es
Teh GRATIS.. Yuk Sedekah..”.
Warung gratis tersebut dibentangkan di atas motor roda 3 dengan bak terbuka yang berlokasi di pinggir Jalan Gusti Sulung Lelanang. Posisinya berada tepat di sebelah Masjid Istiqomah Komplek Ruko Pontianak Mall Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Mereka adalah sepasang suami (Shadikin) dan istri (Indah) yang memiliki warung tersebut. Ibu Indah dan Bapak Shadikin sudah satu tahun lamanya berjualan sebagai pedagang kaki lima di lokasi tersebut. Ada pula Dewati, kakak dari Ibu Indah yang sering menemaninya berjualan di warung gratis tersebut.
Ibu Indah |
Masjid Istiqomah |
Ibu Indah yang berdarah Yogyakarta namun lahir dan besar di pontianak ini menuturkan bahwa sebenarnya ia sudah membuka warung ini sejak setahun lalu (2018). Ia berjualan 5 hari dalam seminggu atau mengikuti hari kerja para karyawan Komplek Ruko Pontianak Mall. Dalam sehari warung tersebut buka mulai pukul 8.00 pagi dan tutup pukul 14.00 siang waktu Indonesia bagian barat. Khusus di hari Jumat, warung tersebut menggratiskan makan nasi dan minum teh es kepada masyarakat disekitar.
Ibu Indah berserta suami setiap harinya sudah memulai
aktivitas sejak pukul 3.00 subuh dengan berbelanja di Pasar Flamboyan. Hasil
belanjaannya tersebut kemudian diolah menjadi makanan yang akan dijajakan
di atas warung kaki limanya. Ibu Indah mengaku bahwa untuk menu makanan dan
minuman setiap harinya akan berbeda-beda. Terdapat berbagai menu dalam satu
hari yaitu mie goreng, sayur yang ditumis, sambal, tahu, tempe, telur goreng,
dan tentunya nasi putih. Ibu indah berjualan bersama suami dan menggunakan sebuah
motor roda 3 dengan bak terbuka, meskipun tampak sederhana, tetapi ia sangat
menjaga kebersihan warungnya, pulang ke rumah tanpa menyisakan sampah.
Warung Gratis Khusus di Hari Jumat |
Ibu Indah beserta suami kini bertempat tinggal di Jalan
Ampera Gang Mandiri Baru dekat dengan Bakso 234 dan Alfamart. Ia menuturkan bahwa warung ini
pada awal dibukanya sejak Tahun 2018 lalu hanyalah warung untuk berjualan saja,
belum muncul ide warung gratis seperti sekarang ini. Ia berjualan secara normal
dari senin sampai jumat tapi sejak Tahun 2018 lalu, tetapi sejak Tahun 2018
pula Ibu Indah sudah memulai kebiasaan mulianya itu yakni bersedekah makanan
kepada orang lain di jalanan. Ketika ditanya perihal kapan pertama kali giat
untuk bersedekah, ia menjawab tidak tahu yang jelas sudah lama, kadang-kadang
ketika ada keinginan ia akan bersedekah dari apa yang ia punya.
Ide warung gratis ini pertama kali muncul di Tahun 2019
awal, total sudah sekitar 5 minggu Ibu Indah membuka warung gratis ini sejak Bulan Januari 2019. Didorong oleh kebiasaannya untuk bersedekah dan dikarenakan
memiliki anak kecil yang harus diasuh sehingga membuatnya tidak sempat lagi
untuk bersedekah berkeliling di jalanan. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat
suatu inovasi baru yakni warung gratis setiap hari jumat di lokasinya berjualan
pada hari biasa.
Ditanya tentang alasan kenapa mau melakukan ini, yang
pada umumnya orang-orang berjualan untuk memperoleh untung sebesar-besarnya.
Tetapi Ibu Indah beserta keluarga justru berbagi makanan gratis. Ia
mengungkapkan bahwa tidak ada keinginan lain kecuali untuk bersedekah. Dengan mata
yang berkaca-kaca dan nada suara yang berat, ia mengatakan bahwa ia tak mampu
untuk bersedekah yang lebih besar lagi, ia hanya mampu melakukan ini. Bahkan ia
sempat menuturkan untuk makan sehari-hari pun kadang keluarganya masih
kesulitan. Tetapi dengan bermodalkan
niat yang tulus, Ibu Indah memberanikan diri untuk bersedekah kepada sesama
manusia dengan apa yang dia miliki meskipun
sederhana.
Berada di Lahan Parkir Pontianak Mall |
Dari
total lima hari membuka warung. Empat hari yakni senin sampai kamis ia lakukan
untuk berjualan dan mencari uang. Sisanya pada hari jumat ia sisihkan uang
hasil berjualannya itu untuk bersedekah kepada orang sekitar di hari Jumat sehingga muncul
slogan yang tertulis di 2 lembar spanduk kecil dan tergantung di gerobak milik
Ibu Indah yakni “Jumat Berkah, Makanan Nasi dan Es Teh GRATIS.. Yuk Sedekah..”.
Dari sepenggal kalimat “Yuk Sedekah” tersebut menandakan bahwa Ibu Indah sebenarnya tidak hanya ingin berbagi
saja tetapi juga ingin mengajak orang lain untuk ikut berbagi. Di lingkungan
sekitar Ibu Indah berjualan yakni sekitaran Lahan Parkir Pontianak Mall ada begitu banyak ruko-ruko dan
perusahaan besar disana. Tetapi Ibu Indah dengan segala kesederhanaannya justru
mampu menginspirasi orang sekitar untuk bersedekah.
Pada
awalnya ibu indah hanya bersedekah di hari Jumat dengan modal pribadinya saja.
Tetapi tidak jarang karyawan kantor di sekitar Komplek Ruko Pontianak Mall yang kebetulan
makan di warung gratis tersebut juga memberikan sumbangan kepada Ibu Indah
untuk dijadikan modal dan disedekahkan pada Jumat pekan berikutnya. Bahkan Ibu
Indah sudah memiliki satu donatur tetap setiap minggunya yakni tetangganya
sendiri yang notabene juga orang biasa dan susah seperti Ibu Indah. Kakak dari
Ibu Indah yang berasal dari Yogyakarta sudah sejak lima tahun lalu menetap di
Pontianak yakni Ibu Dewati, ia juga membuat kue atau gorengan untuk
disedekahkan di warung gratis milik ibu indah.
Sebelum - Sesudah Sholat Jumat, Warung Terlihat Ramai |
Ibu
Indah beserta suami telah menginspirasi banyak orang. Ada begitu banyak
pelajaran yang dapat diambil. Bahwa untuk bersedekah dan berbagi tidak harus
menunggu ada dan kaya. Bahkan mereka
dengan segala keterbatasan dan kekurangnnya, untuk makan sehari-hari pun kadang
sulit tetapi mereka masih mau untuk bersedekah. Secara tidak langsung, kisah
Ibu Indah dengan warung gratisnya itu harusnya menjadi sindiran kepada sebagian
orang. Di luar sana ada orang-orang kaya dan mapan tetapi masih angkuh dan
enggan untuk berbagi walupun sedikit. Di luar sana ada penguasa dan elit
politik yang terus menyuarakan janji kesejahteraan tetapi berakhir dengan mengenakan
rompi orange dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Di luar sana ada segelintir
anak muda yang hidup dengan memeluk nilai-nilai hedonisme dan menghamburkan
uang untuk kegiatan yang tidak bermanfaat tetapi enggan menyisihkan untuk
kegiatan amal. Ibu Indah dengan segala keterbatasanya telah bersedekah bahkan
sudah jadi rutinitas, lalu pertanyaannya adalah “Bagaimana dengan kita?” Negeri
ini butuh lebih banyak lagi manusia berhati mulia seperti Ibu Indah. Semoga di
setiap lembaran hari baru di masa depan akan ada lagi manusia yang mengikuti
jejak Ibu Indah untuk bersedekah dan berbagi.
Oleh: I'ib Sutera Aru Persada
0 Comments
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.