Siapa yang tak kenal dengan Pidi Baiq, ya sosok itu
begitu menggema disetiap telinga para pecandu novel. Salah satu novelnya yang
terkenal adalah Dilan 1990 yang bahkan di filmkan dan ditayangkan pada awal
tahun 2018. Kisah cinta antara sang panglima tempur dilan dan pujaan hatinya
milea, seakan-akan tak hanya merepresentasikan tokoh dilan tetapi mewakili karakter
dan prinsip tentang cinta disetiap orang yang memiliki kemiripan karakter.
Begitulah kira-kira apa yang disampaikan olehnya.
Pidi Baiq |
“Tuhan
adalah Penulis, mungkin lebih dari itu. Bisa kah kita membayangkan? Setiap
detik Dia menuliskan kisah hidup setiap hamba-Nya.”
-IP-
Anne Frank |
Pidi Baiq sebelum menulis sebuah novel, ia menghabiskan
waktunya untuk menulis, dan salah satunya adalah diary atau catatan harian.
Seperti yang disampaikannya di paragraf sebelumnya. Hari-hari kita itu
luarbiasa, cerita dari Tuhan yang dititipkan pada hamba-Nya yang kadang kita
lupakan begitu saja dan menuliskan itu adalah warisan luarbiasa pula untuk
generasi mendatang. Beberapa diary atau catatan harian yang cukup mendunia
adalah “Het Archtehuis” merupakan buku harian seorang wanita muda bernama Anne
Frank keturunan Yahudi yang diterbitkan dalam bahasa inggris berjudul “The
Diary of a Young Girl” tahun 1947.
Frank lahir dengan nama Annelies atau Anneliese Marie
Frank pada tanggal 12 Juni 1929 di Frankfrut, Jerman Weimar, Putri dari
pasangan Otto Frank (1889-1980) dan Edith Frank Hollander (1900-1945). Ia
memiliki seorang kakak perempuan. Keluarga Frank tergolong penganut Yahudi
liberal dan tidak menjalankan semua kebiasaan dan tradisi Yahudi. Mereka
tinggal di lingkungan masyarakat yang sudah berasimlasi, terdiri dari warga
Yahudi dan Non-Yahudi dari berbagai agama. Kisah Anne Frank menggambarkan
tentang sulitnya kehidupan Frank bersama keluarga ketika Nazi menguasai Belanda
dan menindas kaum Yahudi hingga sampailah pada kematian Anne Frank, kakaknya
dan ibunya.
Nah, beberapa kasus diatas membuktikan bahwa sebenarnya
menulis diary bukanlah hal sia-sia. Ada makna ketuhanan, ada makna sejarah, ada
pula makna ilmiah didalam suatu diary. Terutama hal-hal yang bisa diwarisi
untuk masa depan kita dan masa dunia. Contohnya ya seperti pidi baiq dan Anne
frank diatas. Begitupun saya, sudah menulis diary secara rutin sejak
pertengahan tahun 2018 yang kala itu masing menggunakan bahasa Indonesia.
Dikarenakan ambisi saya untuk bisa belajar diluar negeri suatu saat nanti.
Sejak akhir tahun 2018 saya mulai mencoba menulis diary dengan bahasa inggris.
Nah atas dasar tersebut kali saya mencoba berbagi tips dan cara bagaimana menulis
diary.
A. Apa saja yang harus disiapkan?
1. Media
Tulis
Sebenarnya tidak sulit untuk memilih
media tulis sebuah diary. Kita bebas memilih tetapi pastikan bahwa media tulis
yang akan kita pakai adalah media yang sering kita bawa dalam setiap rutinitas.
Kenapa? Karena menulis diary akan dilakukan setiap walaupun bukan suatu
keharusan namun sebaiknya demikian. Contohnya seperti buku khusus, laptop, atau
HP android kita.
2. Waktu
Nah menulis diary berbeda dengan menulis
puisi dan cerpen yang kapan saja bisa dilakukan. Diary biasanya kita tulis
ketika setelah menjalani hari atau ada suatu event yang besar. Pilih memang waktu yang kosong buat
kita menulis sebuah diary contohnya bisa di malam hari sebelum tidur atau
seperti saya pribadi yakni ketika pagi hari setelah subuh. Saya menuliskan
kisah saya sehari yang lalu.
B. Metode menulis diary
1. Detail
Cara yang pertama bisa dilakukan untuk
menulis diary adalah dengan menulis diary secara detail. Maksudnya kita menulis
diary dari kegiatan ke kegiatan dari waktu ke waktu mulai dari bangun tidur
hingga tidur lagi. Intinya tidak ada momen yang terlewatkan walaupun itu hanya
sekedar makan atau waktu persisnya dan lain-lain.
2. Special
Moment
Kemudian adalah special moment yakni
suatu metode menulis diary yang hanya menulis kegiatan-kegiatan spesial saja.
Nah hal ini yang biasanya saya lakukan. Misalnya dalam sehari ada beberapa
momen yang unik, berkesan, dan langka serta
bukan merupakan kegiatan yang merupakan kebiasaan atau rutinitas seperti
mandi, sholat, makan dan lain lain.
C. Tips dalam membuat diary
1. Tidak
perlu pakai mood, paksakan menulis
Ini lah yang membedakan menulis diary
dengan menulis puisi atau cerpen. Karena menulis diary tidak membuthkan mood.
Yang terpenting adalah menjadikan rutinitas buat kita menulis diary. Semakin
sering dan rutin kita menuliskan diary semakin terasa ke-khas-an suatu diary.
Jadi paksakan saja menulis, luangkan waktu setiap harinya untuk menulis diary.
2. Alur/Plot
Penulisan
Selain dari pada waktu dan tidak
membutuhkan mood. Dalam menulis diary juga ada plot atau alurnya bisa maju,
mundur, atau campuran. Namun ini bukan merupakan keharusan karena tanpa sadar
pun kebanyakan penulis diary terbiasa menulis diary dalam alur yang maju. Tapi
untuk variasi dan melatih kemampuan menulis kita bisa menulis diary dengan alur
mundur dan campuran.
3. Tidak
perlu banyak kosa kata
Menulis diary juga tidak mengharuskan
punya kosa kata banyak. Jadi menulislah apa adanya saja. Justru karena menulis
diary itu real dari kegiatan dan pengalaman kita malah membuat kita memiliki
kosa kata yang bervariasi karena kegiatan yang real itu. semakin bervariasi
kegiatan kita semakin bervariasi juga kosa katanya. Tapi jika ingin diary kita dikonsumsi publik maka kita
juga perlu memperhatikan bahasa, kosa kata, alur, atau bahkan majas terkandung
dalam suatu diary.
4. Penekanan
pada moment-moment unik dan spesial yang mengesankan
Jika kita menulis suatu diary untuk aktivitas kita
selama sehari lalu dan kita menulis
sebanyak 2 halaman. Maka usahakan jika ada aktivitas yang dirasa unik dan
spesial maka perbanyaklah certia dibagian itu. jika ada 2 halaman usahakan
gunakan satu halaman untuk menceritakan momen tersebut. Supaya kita kesan
terhadap diary kita sendiri.
Nah
kita sampai pada penghujung tulisan ini. Jika kita ingin membuat suatu diary
untuk konsumsi pribadi maka bebas-bebas aja nulisnya. Kalau untuk dipublikasi
perlu diperhatikan kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan menulis yang baik dan
benar. Jadi sebenrnya menulis diary ini sangat bermanfaat bagi kita yang
bercita-cita untuk menjadi seorang penulis. Diary bisa menjadi media awal bagi
untuk belajar bagaimana menulis dan untuk melatih kepercayaan diri dalam
menulis.
Okay, mohon maaf apabila dalam tulisan ini terdapat kekurangan dan
kesalahan, penulis tentunya sangat terbuka terhadap masukan, saran, dan kritik
yang membangun serta santun. Sampai jumpa di postingan penulis selanjutnya ya.
See you soon guys, thank you :)
0 Comments
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.