Hallo teman-teman, ditulisan kali ini saya akan membahas
mengenai apa sih tips, trik, atau cara membuat cerpen yang baik. Sebelumnya
udah tau belum apa itu cerpen? Kalo gitu mari kita kenalan dulu sama cerpen ya.
Cerpen itu hanya sebuah singkatan, kepanjangannya adalah cerita pendek.
Beberapa penulis novel banyak yang memulai bakat menulis novelnya dari sebuah
cerpen. Contohnya seperti Asma Nadia, Eka Kurniawan, Putu Wijaya, Seno Gumira,
Dewi Lestari, Nh. Dini, Agus Noor, dan masih banyak lagi.
Putu Wijaya |
Tujuan membuat cerpen salain dari sebuah passion atau
hobby semata. Tapi bisa juga loh menjadi tempat penyalur perasaan yang baik.
Saya pribadi kadang dalam menulis cerpen menggunakan perasaan dan pengalaman
yang bisa di tafsirkan dalam cerita di cerpen walaupun dalam tokoh atau suasana
yang berbeda. Buat kalian yang ingin melihat beberapa cerpen saya bisa klik
tautan ini ya “Cerpen karya I’ib Persada, Insyaallah keren dah”. Selain itu,
kalian juga bisa loh membuat sebuah blog yang berisikan cerpen kalian, kalian
bisa menambahkan google adsense dalam blog kalian supaya bisa mendapat
penghasilan dari hobby kalian, gimana? Asyik bukan. Okey udah gak sabar nih
buat bahas cara dan tips dalam membuat cerpen, let’s start it guys, i wanna
show what i know for you.
A. Apa
saja yang perlu disiapkan sebelum membuat cerpen?
1. Media
Tulis
Media tulis begitu penting dalam
berbagai penulisan karya sastra. Karena salah satu cara untuk mendokumentasikan
ide, pikiran, dan kreativitas adalah dengan media tulis. Beberapa contoh media
tulis yang bisa digunakan adalah buku, diary note, laptop, atau bahkan
handphone yang teman teman miliki. Saya rasa barang-barang tersebut mudah untuk
didapatkan.
2. Mood
atau Perasaan
Mood dan perasaan ini terkesan sepele
tapi sangat penting. Sebagai seorang propesional tentu kita juga harus
memperhatikan aspek ini. Karena bagaimana bisa menghasilkan sebuah tulisan yang
baik dan bisa menyentuh hati pembacanya jika kita sendiri sebagai penulis tak
merasa terkesan ketika menulis. Maka dari itu, pastikan kita menulis memang
dalam keadaan yang sedang mood untuk menulis.
3. Kosa
Kata
Tentu sudah menjadi rukun bagi kita yang
ingin menulis sebuah cerpen. Karena pokok dari cerpen adalah paragraf yang
berisi kalimat, setiap kalimat memiliki kata. Tulisan memang penuh akan kosa
kata. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk menambah perbendaharan kosa
kata.
4. Situasi
dan Kondisi
Hal ini ada kaitannya untuk manajemen
mood dan perasaan. Situasi dan kondisi yang mendukung dapat membuat hati terasa
nyaman untuk menulis. Contoh beberapa kondisi dan situasi yang baik untuk
menulis adalah di kamar, di desa, di pegunungan, di pantai, atau ditempat
apapun yang kalian rasa nyaman.
B. Bagaimana
cara dan proses pembuatan cerpen?
1. Siapkan
Tema dan Judul
Ini adalah syarat mutlak, karena jika
kita ingin menceritakan sesuatu, orang yang membaca tentu ingin mengetahui apa
sih yang mereka baca. Oleh karena itu kita perlu untuk membaut tema yang
menarik bagi pembaca. Begitu pula dengan judul, judul menjadi daya terik awal
setiap pembaca ketika membaca cerpen. Buatlah judul yang unik, berbeda, dan
menggugah hati untuk membacanya lebih mendalam.
Dalam suatu judul harus dapat mencerminkan isi dari cerpen.
2. Buat
Perencanaan Cerita
Setelah selesai dengan tema dan judul.
Kini kita perlu membuat prencanaan menulis. Mulai dari alurnya apakah maju,
mundur, atau campuran. Kemudian gaya bahasa apa yang akan dipakai, penentuan
tokoh dan karakter, latar suasana dan tempat dalam setiap alur cerita, sub tema
disetiap paragraf dll.
3. Tulis
Aja Ceritanya
Nah untuk ini mudah tapi membuthkan mood
yang baik. Jadi ketika kita sudah akan menulis baisanya muncul rasa tidak
percaya diri tentang tulisan ini apakah akan bagus atau tidak. Saran dari saya,
tulis saja apapun hasilanya. Yang terpenting dari rencana diatas sudah
dilakukan saat menulis cerpen tersebut. Tulis aja, karena untuk melatih diri
dalam menulis butuh waktu dan proses. Oleh karena itu harus segera dimulai.
Jadikan kesalahan sebagai pelajaran berharga.
4. Finishing
Cerita
Nah, ini adalah pelengkap ketika kita
selesai menulis cerita. Baca lagi beberapa kali untuk melihat kesalahan
penulisan, kesalahan majas, serta memperbaiki integritas antar kata dan kalimat
yang sulit dipahami. Jadi tujuan dari finishing cerita ini adalah untuk
memperbaiki yang kurang dari tulisan kita. Kita memposisikan sebagai pembaca
sehingga kita tahu dimana letak kekurangnnya.
C. Tips
apa aja yang perlu diketahui?
1. Jangan
terburu-buru
Usahakan kita harus santai dalam
menulis. Mengalir saja ikuti perasaan yang ada. Tujuannya supaya setiap kata
menjadi berarti dan bermakna.
2. Perbanyak
Membaca
Perbanyak membaca supaya dapat menambah
kosa kata kita. Bisa dengan membaca novel, cerpen lain, puisi, atau apapun yang
memiliki kosa kata unik didalamnya.
3. Menulis
Dalam Keadaan Hati yang Tenang
Selain jangan terburu-buru juga butuh
ketenangan dalam menulis. Kontrol perasaan, menulislah dalam keadaa mood yang
baik.
4. Belajar
Menafsirkan Perasaan ke Tulisan
Hal ini butuh pembiasaan, kadang kita
memiliki perasaan yang diekspresikan lewat ekspresi, tetapi bagaimana
menafsirkan nya dengan tulisan. Pemahaman tentang majas dan pembiasaan untuk
menulis akan melatih diri untuk menafsirkan perasaan ke tulisan.
5. Sadar
Kreativitas dan Ide
Terkadang kita memiliki ide yang unik
dan kreatif yang terpikir tiba tiba. Tetapi kita sering mengabaikan itu.
padahal itu adalah kesempatan yang baik untuk melatih kreatifitas ide. Biasakan
untuk peka, cara agar tidak melupakan hal itu adalah dengan segera mencatatnya
baik di buku, laptop, atau di android kita. Sehingga ketika kita membuthkan
suatu kata yang unik kita bisa mencarinya di catatan kita.
6. Mulailah
menulis
Mulailah menulis, jangan perdulikan hasil. Karena
setiap hasil yang baik membutuhkan proses dan jam terbanng. Jadi mulailah
menulis apapun hasilnya
Sebagai
penutup, mohon maaf apabila dari tulisan ini memiliki kekurangan. Mohon atas
saran dan kritik yang memangun. Semoga tulisan ini dapat membantu teman-teman
semua dalam menulis cerpen. Moto penulis dalam menulis selama ini adalah
“apa yang ditulis dari hati akan dibaca oleh hati”. Sekian dan terima kasih.
Oleh: I’ib Sutera Aru Persada
0 Comments
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.