Puisi: Aku


Menilik kisah kelam di masa lalu
Dipermulaan tahun dua ribu
Diawal abad dua puluh satu
Menampar hati sekeras batu
Bergejolak mengelu-elu
Mulut yang tumpul membisu
Diam-diam ia merenungi qalbu
Menangis dengan hati yang kelabu

Aku,
Tak segagah gunung yang membentang
Puncak yang dipenuhi para penantang
Tak setangguh prajurit di medan perang
Senjata memantik para penentang
Tak sekuat pegulat yang berwajah garang
Dengan sabuk yang direbut para pemenang

Aku,
Mungkin hanya setangkai pohon kecil
Tumbuh sendiri dan terpencil
Di tengah gurun kering kerontang
Ditantang angin tak patah
Ditentang alam tak rubuh
Ditantang dan ditentang, tumbuh jadi pemenang

Sekian...
Pontinak, 06/01/2019
Karya I'ib persada

Post a Comment

0 Comments