Tips dan Cara Menulis Puisi



Oleh: I'ib Sutera Aru Persada

            Siapa yang tidak tahu apa itu puisi, hampir semua orang bahkan seluruh lapisan masyarakat mengenal puisi. Mulai dari anak paud atau balita yang guru-guru dan orang tua membacakan suatu puisi dirumah, sekolah, atau media. Anak-anak sekolahan yang tentunya belajar dan mengenal puisi di sekolah dengan kurikulum yang telah ada, para remaja yang membalut kisah cintanya dengan puisi, bahkan para keluarga dan orang tua yang memaknai hidup lewat puisi. Banyak sekali tokoh nasional terdahulu yang sangat terkenal puisi puisinya yakni Chairil Anwar, WS Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, Sapardi Djoko Damono, atau Korrie Layun Rampan.
            Hampir semua lapisan masyarakat, dalam tingkat ekonomi dan gender apapun mengenal puisi. Banyak pula band dan para penyanyi solo menyayikan lagu yang awalnya merupakan naskah puisi. Sebagian orang, dengan berbagai macam latar belakang bisa menciptakan puisi. Asal muasal puisi adalah syair, karena syair adalah background awal perkembangan puisi. Al-Quran, merupakan satu dari sekian bukti bahwa syair terkandung didalamnya, sebuah pendapat muncul bahkan Tuhan pun bersyair lewat firmanya. Karena manusia memang mencintai keindahan, lebih lagi manusia menerima informasi verbal lewat 2 cara yakni mendengarkan dan melihat. Mendengarkan bisa dari percakapan, lagu atau musik. Melihat bisa dari membaca tulisan atau simbol-simbol. Pada jaman dahulu masyarakat jahiliah di jazirah arab sangat menyenangi syair, mereka menganggap orang-orang yang mampu bersyair adalah orang yang istimewa. Lalu pertanyaannya bagaimana sih cara membuat puisi?
            Di artikel ini penulis akan berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar tips dan cara membuat puisi. Penulis sendiri sangat menyukai puisi, lebih lagi dalam membuatnya. Sebelum masuk ke penjelasan, penulis ingin mengingatkan suatu hal. Pernahkan kita mengingat atau muncul suatu kalimat yang indah dalam pikiran kita? Yups sebagian dari kita pernah, kebanyakan kalimat atau kata-kata itu muncul di berbagai kondisi yang kadang sulit bagi kita mengabadikannya atau mencatatnya. Sehingga dikarenakan kesibukan kita itu, ide sebuah kalimat atau kata-kata yang indah itu pun sirna, kita jadi lupa apa yang akan ditulis. Nah, hal itu membuktikan bahwa kita sebenarnya tak perlu berfikir keras untuk membuat kalimat yang indah. Kuncinya ada di pengalaman dan perasaan kita. Menurut penulis, menafsirkan perasaan itu adalah suatu yang istimewa. Tulislah apa yang sedang kalian rasakan dan pengalaman yang pernah dialamai. Sebelum menulis, jangan berfikir bahwa “ah takut jelek, ah takut puisinya gak indah, atau apa lah”. Jika ingin membuat puisi, maka mulailah menulis, tuangkan apa yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan yang sedang direnungi.
A. Apa saja yang dipersiapkan sebelum menulis puisi?
1.      Situasi dan Kondisi
Situasi dan Kondisi, tempat dimana kita akan menulis dapat menentukan baik atau tidaknya puisi kita. Tidak hanya itu, situasi dan kondisi juga dapat memberikan inspirasi tambahan bagi penulis. Bahkan tanpa memikirkan tema atau judul, kita dapat menulis puisi hanya dari situasi dan kondisi yang ada disekeliling kita. Di perkotaan kita dapat menulis tentang kota, dirumah tentang keluarga, dipenjara tentang penghukuman atau penderitaan, di pegunungan tentang (cinta, tuhan, atau alam), dll. Itulah mengapa menyiapkan situasi dan kondisi yang mendukung untuk menulis puisi itu teramat penting.
2.      Media Tulis
Nah, yang ini sudah jelas ya. Kita bisa menulis lewat media kertas dan pena, atau laptop, atau handphone android kita, atau bahkan tak jarang spontan saja kita bisa menulis puisi di status instagram kita. Sungguh unik bukan.
3.      Kosa Kata
Puisi adalah kumpulan kalimat yang dihubungkan menjadi indah dipahami maknanya, kumpulan kalimat terdiri dari kosa kata. Tentu buat kalian yang ingin menulis puisi perbanyak lah kosa kata kalian dengan cara banyak membaca, menonton, atau mengingat pengalaman di masa lalu karena hal ini dapat merangsang pikiran kita untuk memunculkan suatu kata yang kadang sangat unik.
4.      Mood atau Perasaan
Hal ini sangatlah penting, penulis sendiri sudah mempraktekannya. Ketika menulis puisi dalam keadaan mood yang buruk dan lelah dalam artian diri kita memang sedang malas da tidak ingin menulis puisi, maka biarkanlah diri istirahat karena jika dipaksakan biasanya puisi itu tidak akan istimewa dan terkesan monoton. Ketika mood sedang buruk sulit sekali bagi pikiran untuk mengeluarkan ide dan kreativitas dalam merangkai kalimat. Tetapi, ada perasaan atau mood yang dapat kita manfaatkan, kuncinya adalah kita tidak sedang merasa lelah atau malas untuk menulis. Selama kita ingin menulis, dengan mood atau perasaan apapun kita tetap bisa menulis puisi. Bagaimana kah caranya? Perasaan ini harus kita manfaatkan misalnya saat marah atau sedih. Justru perasaan itu dapat membimbing kita menulis puisi dengan sangat baik. Jadi biarkan perasaan kita itu ikut menari nari di pikiran ketika sedang menulis puisi. Jadi biasakanlah untuk dapat menafsirkan perasaan kedalam bentuk kalimat atau kata-kata. Contoh:
·         Sedang marah pada seseorang : “hati tak tertaut, meraung dalam jiwa”
·    Sedang rindu : “mentari merindukan rembulan, terpisah oleh sekat malam dan   siang”
·         Bahagia : “bahkan langit tak mampu menampung kebahagiaan ini”
·         dll

             B. Bagaimana cara menulis puisi?
1.      Tema
Pertama tama tentukan dahulu tema apa yang akan ditulis. Supaya puisi yang ditulis memiliki makna yang jelas. Para pembaca dapat memahami tentang apa puisi ini dibuat.
2.      Judul
Jika ingin menulis judul, usahkan tulislah judul yang dapat menjadi daya tarik bagi para pembaca. Judul merupakan kalimat pertama yang akan dibaca oleh karena itu judul haruslah menarik. Penulisan judul sebenarnya dapat dilakukan diawal sebelum menulis atau setelah menulis. Tergantung teman-teman lebih senang yang bagaimana. Menurut penulis, membuat judul diakhir lebih mudah karena sudah mengetahui isi dari puisi.
3.      Kalimat dan Bait
Kemudian mulailah menulis kalimat. Panjang kalimat bebas, bisa pendek ataupun panjang. Yang terpenting adalah kalimat itu ditulis dengan efektif dan tidak terkesan hanya mengulang-ulang. Dengan kalimat yang efektif tersebut, diharapkan dapat mudah dipahami dan indah. Kemudian bait, bait juga bebas ada yang menggunakan bait 4/4 atau 3/3, ada pula yang menggunakan bait abstrak atau bebas, jadi tidak ada aturan satu bait harus 4 kalimat, 3 kalimat, atau bebas. Semuanya boleh. Usahakan pemisahan bait satu dengan yang lainnya itu ditujukan untuk membedakan sub tema yang terkandung didalam puisi.
     
      C. Tips-tips menulis puisi
1.      Sadar Kreativitas dan Ide. Terkdang kita tiba tiba punya kreativitas yang akan dilakukan tapi kemudian lupa, terkadang juga tiba tiba kita mengingat suatu ide, kata, atau kalimat yang unik atau indah tetapi kemudian kita lupa. Nah ini lah yang dimaksud untuk sadar kreatifitas dan ide. Mulailah melatih diri, sebenarnya kita itu sudah kreatif dan punya banyak ide, tetapi kita tidak langsung melakukan suatu langkah untuk menyimpan memori tersebut. Jika memang memiliki ingatan kuat, maka tandai ide yang sedang kita pikirkan itu. tetapi apabila kurang dalam mengingat, maka usahkan untuk mencatatnya di note hp, jika sedang belajar di sekolah atau kampus catatlah di bagian footnote buku tulis kita. Itu cara yang penulis lakukan, jika teman-teman punya cara lain, itu lebih baik.
2.      Belajar menafsirkan perasaan ke tulisan, nah yang ini butuh kemampuan khusus. Orang-orang yang memiliki keseimbangan antara otak kanan dan kiri biasanya lebih mudah menafsirkan suatu perasaan ke dalam tulisan. Sering sering lah melatih diri ketika sedang sedih, tulislah sesuatu tentang kesedihan. Ketika sedang kemarahan, tulisalah sesuatu tentang amarah. Jangan takut memulai, tulis saja. Karena semua membutuhkan proses.
3.      Perbanyak membaca puisi. Hal ini sangat penting karena ketika kita banyak membaca puisi kita dapat menambah perbendaharaan kosa kata kita. Alternatif lain selain banyak membaca puisi adalah banyak membaca novel, berita, nonton berita berwawasan dll. Apapun yang memiliki informasi dan terdapat suatu ungkapan yang unik, teman-teman bisa mengambilnya untuk dimasukan kedalam puisi sobat.
4.      Tunggu apa lagi? Tulis saja. Nah kebanyakan dari kita terlalu ragu atau bahkan takut untuk melihat hasil dari apa yang kita tulis. Sebenarnya yang namanya menulis puisi itu ya menulis saja. Jika merasa tiba tiba badmood maka berhentilah sejenak buat kopi atau tiduran supaya mood bisa kembali baik. Atau bahkan bisa sampai sehari atau seminggu untuk melanjutkan suatu tulisan puisi. Tapi intinya adalah yakini dalam diri tulisan ini akan diselesaikan.
5.      Belajar macam-macam majas. Berikut adalah berbagai macam majas:
          ·        Majas Perbandingan, Personifikasi, Metafora Asosiasi, dan Hiperbola.
      ·        Majas Pertentangan, Litotes, Paradoks, dan Antitesis.
      ·        Majas Sindiran,  Majas Ironi, Majas Sinisme, Majas Sarkasme.
     ·        Majas Penegasan, Majas Pleonasme, Majas Repetisi, Majas Retorika.
Untuk lebih lengkapnya teman teman bisa searching sendiri ya di internet, karena ada begitu banyak artikel tentang majas.

Baiklah kita sudah sampai pada ujung artikel ini. Sekedar menguatkan, mari kita sama-sama analogikan menulis puisi itu adalah sebuah target yang harus tepat sasaran bagi kita untuk ditembak. Lalu senjata apa yang akan kita gunakan? Senjatanya adalah majas dan pelurunya adalah kosa kata. Maka supaya puisi yang kita buat bisa baik dan indah, seharusnya kita sudah menguasai berbagai macam majas supaya kalimat yang dihasilkan menarik. Serta kita perlu kosa kata karena percuma memahami majas tetapi tidak memiliki banyak kosa kata. Senjata kita hanya senjata yang tidak bisa digunakan untuk menembak. Untuk mengetahui berbagai contoh puisi, teman teman dapat melihatnya di tautan ini Berbagai puisi karya I'ib Persada.
Sebagai penutup, mohon maaf apabila dari tulisan ini memiliki kekurangan. Mohon atas saran dan kritik yang memangun. Semoga tulisan ini dapat membantu teman-teman semua dalam menulis puisi. Moto penulis dalam menulis puisi selama ini adalah “apa yang ditulis dari hati akan dibaca oleh hati”. Sekian dan terima kasih.

Post a Comment

0 Comments