Ngobrol Tempo, Pahami Fintech Lending menuju Smart City di Era Industri 4.0.

Ngobrol Tempo, Pahami Fintech Lending menuju Smart City di Era Industri 4.0. - Kini perkembangan teknologi semakin mengakar hingga ke berbagai sendi kehidupan manusia. Baik itu merupakan kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersier. Tentu hal tersebut memberikan berbagai dampak positif maupun dampak negatif. Adanya berbagai dampak positif tersebut memberikan kemudahan dan memberikan jawaban atas berbagai kesulitan di masa lalu. Sedangkan dampak negatifnya bukanlah suatu penghalang melainkan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diberikan solusi. 


Gedung UMKM Center Dekranasda Kota Pontianak

Satu diantara contoh adalah maraknya berbagai macam layanan terhadap masyarakat berbasis online. Di luar negeri ada Uber, Amazon, dan Grab. Sedangkan di Indonesia ada Gojek dan Bukalapak. Hal tersebut disebabkan era industri yang merangkak menuju era industri 4.0. 


Mengenal Era Industri 4.0.

Era industri 4.0. merupakan revolusi ke-4 industri global yang berbasis industri teknologi fisik dan digital yang digabungkan melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif, dan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan perusahaan digital. Setelah sebelumnya melewati era industri 1.0. yang berbasis air dan uap, era industri 2.0. yang berbasis listrik, dan era industri 3.0. yang berbasis otomatisasi bertenaga komputer. 


Berbagai macam produk kuliner khas Kalbar, Produksi UMKM

Harus diakui bahwa industri 4.0. saat ini dikuasai oleh perusahaan-perusahaan digital besar dengan pasar yang luas pula. Namun hal tersebut tidak menjadikan masyarakat menengah ke bawah pesimistis. Justru dengan prinsip kerjasama antara perusahaan raksasa dengan usaha masyarakat menengah ke bawah diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dan mengurangi kesenjangan ekonomi. 


Berbagai macam produk pakaian dan kerajianan Kalbar, Produk UMKM

Kebanyakan masyarakat menengah ke bawah kadang kala kesulitan memulai usahanya dan kebingungan dalam mencari modal. Peminjaman di Bank kadang kala masih dirasa memiliki persyaratan yang sulit dan berbelit-belit. Padahal, kini dunia berjalan begitu cepat dengan adanya internet. Jika melihat permasalahan tersebut maka penggabungan antara industri teknologi fisik dan digital era industri 4.0. dan  kegiatan peminjaman modal bagi masyarakat menengah ke bawah perlu dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan jaman contohnya seperti Fintech Lending.


Event "Ngobrol Tempo"

Baru-baru ini pada hari Rabu 10 Juli 2019 telah diadakan kegiatan "Ngobrol Tempo" dengan tema "Memahami Ekonomi Fintech Lending" di UMKM Center Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan ekonomi industri 4.0. secara umum dan manfaat dari Fintech Lending kepada pelaku ekonomi menengah kebawah serta masyarakat luas.


Walikota Pontianak, Edi Kamtono

Kegiatan tersebut diselenggarakan dan didukung oleh Pemda Kalbar, Batumbu, Akulaku, Asetku, Tempo Media Group, dan Otoritas Jasa Keuangan. Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono membuka kegiatan tersebut dan menjadi keynote speaker. Tomi Aryanto selaku Direktur Tempo menjadi moderator. 

Sedangkan pengisi acara yang akan mengedukasi peserta adalah Munawar selaku Deputi Direktur Penelitian, Pengaturan, dan Pengembangan Fintech OJK, Haryadi S. Triwibowo  selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pontianak, Sonny Ch. Joseph selaku CEO Co-founder Batumbu, dan Anggie S. Ariningsih selaku Director of Corporate Affairs and Public Relations Akulaku. 


Pahami Fintech Lending

"Ngobrol Tempo" dimulai pada pukul 14.00 WIB namun para panitia penyelenggara memberikan waktu satu jam sebelum kegiatan dimulai kepada peserta untuk registrasi. Kegiatan dibuka oleh Walikota Pontianak, ia menuturkan bahwa kini dunia telah berubah dari offline menjadi online oleh sebab itu maka masyarakat harus diedukasi. Salah satu program Pemerintah Kota Pontianak yang mendukung perubahan tersebut adalah Smart City.


Ngobrol Tempo, Pahami Fintech Lending

Kemudian Bapak Riezky F. Purnomo selaku Kepala OJK Kalimantan Barat menyampaikan bahwa kini transaksi online sudah menjadi rutinitas masyarakat. Hal tu juga dibuktikan dengan data dimana jumlah pengguna handphone di Indonesia melebihi jumlah Penduduk Indonesia. Artinya, satu orang bisa memiliki lebih dari satu handphone. 

Menariknya, terdapat 113 Perusahaan Fintech Lending yang terdaftar di OJK dan 6 diantaranya menganut sistem syariah. Sehingga masyarakat memiliki berbagai pilihan model Fintech Lending yang hendak digunakan.

Selanjutnya, diskusi bersama para narasumber berkompeten dari Dinas Koperasi dan UMKM  Daerah, Batumbu, Akulaku, dan OJK. Jalannya diskusi dipandu dengan natural dan ringan oleh Tomi Aryanto. 


Peserta tampak sangat antusias

Bapak Munawar dari OJK menyampaikan bahwa Fintech Lending sedang menjadi tren di Indonesia karena prosesnya lebih cepat dan praktis dari pada meminjam ke Bank. Fintech Lending biasa dikenal dengan istilah peer to peer lending atau pinjam daring antara orang perorangan dari pihak peminjam ke pihak yang meminjam dan dihubungkan dengan media fintech berbasis online sehingga para pihak tidak perlu bertemu atau bertatap muka. 

Bapak Michael dari Batumbu menuturkan bahwa tujuan dari Batumbu adalah untuk memberdayakan UMKM di Indonesia karena melihat potensi yang begitu besar. Pada masa reformasi dan krisis moneter tahun 1998, UMKM menjadi penyokong perekonomian Indonesia karena mampu bertahan ditengah krisis. 


Bapak Michael dari Batumbu

Ibu Anggie dari Akulaku menyampaikan bahwa berkaca dari pengalaman pribadinya sebagai seorang ibu beranak tiga yang serba sibuk, maka ketika ingin memulai usaha membutuhkan peminjaman modal yang mudah dan praktis, sehingga Akulaku hadir untuk memberikan solusi. 

Terakhir, Bapak Haryadi dari Dinas Koperasi dan UMKM menyampaikan bahwa pemerintah tentu akan memfasilitasi dan mendukung kerjasama dengan Akulaku dan Batumbu. Setelah itu moderator menggiring peserta untuk bertanya tentang berbagai persoalan yang ada, para pemateri pun tampak antusias dalam menjawab. 

Kegiatan ini selesai pada pukul 16.00. Tentu dengan adanya sosialisasi berwarna diskusi ini akan memberikan pehamaman kepada masyarakat mengenai manfaat Fintech Lending. Diharapkan Kota Pontianak dapat melahirkan ekosistem yang nyaman dan cocok kepada para pegiat usaha baik dari strata elit seperti perusahaan besar hingga strata non elit seperti UMKM, apalagi kini peminjaman modal usaha semakin mudah dengan adanya Fintech Lending.

Post a Comment

3 Comments

  1. Saya rasa event bermanfaat seperti ini memang harus terus dilakukan. Informatif dan edukatifnya sangat terasa! Thanks min.

    ReplyDelete
  2. fintech lending sepertinya semakin meyakinkan ya, yang penting gak salah pilih aja sih ya. Terimakasih admin atas infonya..

    ReplyDelete
  3. Baru denger sama istilah Fintech lending dan dapat ilmu banyak dari artikel ini.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.